Monday, June 26, 2006

Berbagi pengalaman

Tanpa disadari kita sering sekali melontarkan ucapan-ucapan tentang Allah yang pada dasarnya hanya bersifat dzon-dzon kepada Allah, misalnya
1. Kepada Allah kita harus selalu khusnu dzonn
2. Yang hanya mengetahui seseorang musyrik atau bukan hanya Allah saja
3. Allah Maha Tahu sehingga Dia bisa melakukan apa saja yang dikehendakiNya.
Sebelum mengupas lebih lanjut topik-topik diatas maka, marilah kita mengenal Allah lebih dahulu. Mengenal Allah paling mudah adalah dari Sifat-SifatNya, semua sifat baikNya dirangkum dalam, tetapi tidak terbatas, 99 Al Maul Husna.Allah Maha memastikan (Wahuwa Al Syaiin Qodir). Segala tindakan Allah adalah berdasarkan seuatu kepatian atau ketetapan Allah (Al Qodar). Tidak ada tindakan Allah yang dirahasiakan kepada manusia. Allah tidak pernah berniat untuk menyembunyikan tindakanNya dari pengetahuan manusia, sehingga apabila ada orang yang mengatakan hanya Allah yang Tahu (Wallahu ‘alam bi sawwab) maka hal itu sama sekali tidak benar. Untuk itu manusia dipersilahkan Allah untuk mengetahui rahasia alam seluas mungkin:55:33 Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.(sulthon).Syarat daripada explorasi dari alam (menembus bumi dan langit) adalah adanya sulthon yang diterjemahkan dengan kekuatan, tetapi bisa juga diartikan sebagai ilmu dan bisa diartikan dengan kekuasaan,Ciptaan Allah adalah sebuah proses dari keadaan tiada menjadi ada kemudian kembali menjadi tiada, penciptaan merupakan proses adanya aksi dan reaksi, sebab dan akibat. Jadi segala sesuatu yang terjadi pada alam adalah sudah menurut kepastianNya, menurut ketetapanNya, menurut maqodirNya. Terjadinya angin, guruh, hujan dan lain-lain gejala alam adalah menurut kepastianNya yaitu mengikuti hukum-hukum fisika. Oleh karena itu semua peristiwa alam bisa dipelajari oleh manusia mulai dari gejala, sebabnya terjadinya, prosesnya atau perilakunya dan akibatnya. Orang-orang yang sangat menguasai ilnmu alam, mempunyai kecerdasan instuisi, dia bisa meramalkan kapan terjadinya hujan, badai, gempa, gerhana, datangnya meteor dll.

\n\nIlmu mengenai alam (ilmu kauniyah) bisa didapatkan dari eksplorasi benda-benda alam dan melalui al Quran. Melalui al Quran bisa digali melalui ayat-ayat yang terang (muhkamat) maupun ayat-ayat yang dialegoriskan (mutasyabihat). Ayat-ayat yang terang misal dicontohkan pada kasus kaum Nuh, Add dan Tsamud, Firaun dimana kaum-kaum itu dihancurkan melalui peristiwa alam yang dahsyat. Contoh ayat-ayat yang alegoris adalah kehancuran kaum musyrik penentang hukum Allah yang dikalahkan melalui peperangan, dimana mu’min diibaratkan sebagai tangan kanan Allah akan menggulung langit (system kepemimpinan) musyrik. Quraisy, Roma dan Persia dan daerah imperium metreka.\n\n39:67 Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya\n\nManusia sebagai bagian dari alam, secara organis biologis memilki peri laku sebagaimana perilaku alam yang lainnya. Perilaku manusia itu erat kaitannya dengan perilaku alam, misal orang eskimo selalu berbaju tebal karena tinggal ditempat yang sangt dingin, orang Afrika lebih banyak bertelanjang dada karena suhu temp[at tinggal mereka yang panas. Manusia bangun pagi-pagi karena matahari mulai terbit dll.\n\nTingkah laku alam jelas semuanya sudah aslama atau berserah diri kepada Allah, tetapi manusia sebagai makhluk alternative yang diberikan kebebasan untuk memilih jalan Allah (shirothol mustaqim/aslama) atau jalan sendiri (shirothol maghdlub/kafir). Jadi penggolongan manusia menurut Al Quran hanya ada dua saja yaitu golongan yang taat pada hukum Allah dan golongan yang taat kepada hukum manusia. Oleh karena itu Al Quran memberikan rincian siapa-siapa orang-orang yang mengikuti shirothol mustaqim adalah komunitas manusia yang hidup secara struktural dipimpin oleh para Rasul dan Ulil Amri minkum, mereka biasa disebut sebagai muqorrobun, ashabul yamin, mu’minin, muslimin, mukhsinin, rahmatan lil ‘alamin, shobirin, shalihin, shoddiqqin, syuhada, sabiquna bil khoir, muhajirin, anshor, nafsul muthmainah, darussalam, jannatun adn.. Tentu saja al Quran juga memberikan definisi yang jelas dan rinciannya siapa-siapa yang mengiktui shirothol maghdlub yaitu komunitas manusia yang menolak memakai hukum Allah walaupun boleh jadi mereka menyatakan iman adanya Allah, mereka itu secara struktural hidup dibawah kepemimpinan Syaithon dan Thoghut mereka biasa disebut ashabul syimal, musyrikin, kafirin, syaithon, mujrimin, mukazzibin, fasadat fil ardl, muqtasidun, muzab zabin, murtad, tawalla, munafiqin, an’am, nafsul lawamah, hubbud dunya, firqoh, hizb-hizb, partai-partai, ash-shobiyah, qoribbun naar, negara, kerajaan, darul bawar, free fight liberalism dll.",1]
);
//-->
Ilmu mengenai alam (ilmu kauniyah) bisa didapatkan dari eksplorasi benda-benda alam dan melalui al Quran. Melalui al Quran bisa digali melalui ayat-ayat yang terang (muhkamat) maupun ayat-ayat yang dialegoriskan (mutasyabihat). Ayat-ayat yang terang misal dicontohkan pada kasus kaum Nuh, Add dan Tsamud, Firaun dimana kaum-kaum itu dihancurkan melalui peristiwa alam yang dahsyat. Contoh ayat-ayat yang alegoris adalah kehancuran kaum musyrik penentang hukum Allah yang dikalahkan melalui peperangan, dimana mu’min diibaratkan sebagai tangan kanan Allah akan menggulung langit (system kepemimpinan) musyrik. Quraisy, Roma dan Persia dan daerah imperium metreka.39:67 Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-NyaManusia sebagai bagian dari alam, secara organis biologis memilki peri laku sebagaimana perilaku alam yang lainnya. Perilaku manusia itu erat kaitannya dengan perilaku alam, misal orang eskimo selalu berbaju tebal karena tinggal ditempat yang sangt dingin, orang Afrika lebih banyak bertelanjang dada karena suhu temp[at tinggal mereka yang panas. Manusia bangun pagi-pagi karena matahari mulai terbit dll.Tingkah laku alam jelas semuanya sudah aslama atau berserah diri kepada Allah, tetapi manusia sebagai makhluk alternative yang diberikan kebebasan untuk memilih jalan Allah (shirothol mustaqim/aslama) atau jalan sendiri (shirothol maghdlub/kafir). Jadi penggolongan manusia menurut Al Quran hanya ada dua saja yaitu golongan yang taat pada hukum Allah dan golongan yang taat kepada hukum manusia. Oleh karena itu Al Quran memberikan rincian siapa-siapa orang-orang yang mengikuti shirothol mustaqim adalah komunitas manusia yang hidup secara struktural dipimpin oleh para Rasul dan Ulil Amri minkum, mereka biasa disebut sebagai muqorrobun, ashabul yamin, mu’minin, muslimin, mukhsinin, rahmatan lil ‘alamin, shobirin, shalihin, shoddiqqin, syuhada, sabiquna bil khoir, muhajirin, anshor, nafsul muthmainah, darussalam, jannatun adn.. Tentu saja al Quran juga memberikan definisi yang jelas dan rinciannya siapa-siapa yang mengiktui shirothol maghdlub yaitu komunitas manusia yang menolak memakai hukum Allah walaupun boleh jadi mereka menyatakan iman adanya Allah, mereka itu secara struktural hidup dibawah kepemimpinan Syaithon dan Thoghut mereka biasa disebut ashabul syimal, musyrikin, kafirin, syaithon, mujrimin, mukazzibin, fasadat fil ardl, muqtasidun, muzab zabin, murtad, tawalla, munafiqin, an’am, nafsul lawamah, hubbud dunya, firqoh, hizb-hizb, partai-partai, ash-shobiyah, qoribbun naar, negara, kerajaan, darul bawar, free fight liberalism dll.
\n\nJarang sekali dimengerti oleh kebanyakan manusia bahwa yang membedakan adanya dua kelompok manusia itu adalah mengenai soal ketaatan hukum (orde). bukan dipersempit dengan masalah Islam dan non-Islam, sembahyang dan tidak sembahyang.\n\nOrang-orang yang mengetahui al Quran seperti Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul mengetahui tanda-tanda alam, mereka adalah orang-orang yang bisa memprediksikan kapan terjadinya bencana. Kejadian alam yang luar biasa sering dikonotasikan dengan hari Qiyamah, sering dikatakan oleh para Nabi bahwa Kiamat sudah dekat. Hari Qiyamah adalah hari dimana Allah menimpakan bencana alam kepada manusia, bencana ini timbul bukan karena keinginan Allah tetapi karena perilaku manusia sendiri yang merusak alam. Kerusakan alam oleh manusia itu disebabkan karena manusia menempatkan posisi dirinya menjadi penguasa alam yang disintegrasi dengan alam yaitu dengan mengeksploi-tasi alam tanpa memeliharanya kembali sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang sangat besar pada alam dan kemudian kemizanan alam menjadi terganggu. Manusia menjadi fasadat fil ardl karena system ekonomi kapitalis yang memproduksi barang-barang dan jasa dengan merusak alam semata-mata demi bertambahnya kekayaan para pemodal semata.\n\nKarena para Nabi memiliki ilmu hikmah yaitu kepemahaman mengenai akan tibanya hari kiyamah/hari pembalasan, maka sebelum datangnya bencana tersebut para Nabi memperingatkan lebih dahulu kepada manusia agar manusia kembali hanya taat kepada Allah saja, tetapi kebanyakan mereka menolak dan ingin tetap mengikuti ajaran-ajaran bapak bangsa mereka (nasionalisme/ashshobiyah). Tetapi orang-orang musyrik yang tidak mengakui peringatan para Nabi itu tidak mengakui bahkan menantang datangnya hari kiyamat itu :\n\n7:70 Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."",1]
);
//-->
Jarang sekali dimengerti oleh kebanyakan manusia bahwa yang membedakan adanya dua kelompok manusia itu adalah mengenai soal ketaatan hukum (orde). bukan dipersempit dengan masalah Islam dan non-Islam, sembahyang dan tidak sembahyang.Orang-orang yang mengetahui al Quran seperti Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul mengetahui tanda-tanda alam, mereka adalah orang-orang yang bisa memprediksikan kapan terjadinya bencana. Kejadian alam yang luar biasa sering dikonotasikan dengan hari Qiyamah, sering dikatakan oleh para Nabi bahwa Kiamat sudah dekat. Hari Qiyamah adalah hari dimana Allah menimpakan bencana alam kepada manusia, bencana ini timbul bukan karena keinginan Allah tetapi karena perilaku manusia sendiri yang merusak alam. Kerusakan alam oleh manusia itu disebabkan karena manusia menempatkan posisi dirinya menjadi penguasa alam yang disintegrasi dengan alam yaitu dengan mengeksploi-tasi alam tanpa memeliharanya kembali sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang sangat besar pada alam dan kemudian kemizanan alam menjadi terganggu. Manusia menjadi fasadat fil ardl karena system ekonomi kapitalis yang memproduksi barang-barang dan jasa dengan merusak alam semata-mata demi bertambahnya kekayaan para pemodal semata.
Karena para Nabi memiliki ilmu hikmah yaitu kepemahaman mengenai akan tibanya hari kiyamah/hari pembalasan, maka sebelum datangnya bencana tersebut para Nabi memperingatkan lebih dahulu kepada manusia agar manusia kembali hanya taat kepada Allah saja, tetapi kebanyakan mereka menolak dan ingin tetap mengikuti ajaran-ajaran bapak bangsa mereka (nasionalisme/ashshobiyah). Tetapi orang-orang musyrik yang tidak mengakui peringatan para Nabi itu tidak mengakui bahkan menantang datangnya hari kiyamat itu :7:70 Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."
\n\nAl Quran sering disebut sebagai Al Miqdar, atau sebagai standard untuk mengukur kebenaran dan kebathilan. Al Quran juga sering disebut sebagai al Bayan atau seuatu yang menjelaskan. Dengan Al Quran mereka yang diberi ilmu yaitu berdasarkan ayat-ayat al Quran yang difahami dalam nilai kewahyuan akan bisa mengatakan apakah seseorang itu musyrik, kafir, munafik, pendusta, pendosa, golongan syaithan, sebab ciri-ciri dari setiap orang itu ada dengan jelas dituturkan Allah didalam al Quran.\n\nSecara tersirat Al Quran adalah ayat-ayat Allah yang berupa alam semesta, dan secara tersurat adalah Al Mushaf yang kita kenal sebagai kitab suci yang sering dibaca oleh ummat Islam. Al Quran yang tersirat maupun yang tersurat adalah berbicara mengenai ketauhidan dalam hukum (Allah)\n\n4:60 Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.\n\n4:61 Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.\n\n5:48 Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur\'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka berhukumlah (fahkum) menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan (syariah) dan jalan yang terang (manhaj). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,",1]
);
//-->
Al Quran sering disebut sebagai Al Miqdar, atau sebagai standard untuk mengukur kebenaran dan kebathilan. Al Quran juga sering disebut sebagai al Bayan atau seuatu yang menjelaskan. Dengan Al Quran mereka yang diberi ilmu yaitu berdasarkan ayat-ayat al Quran yang difahami dalam nilai kewahyuan akan bisa mengatakan apakah seseorang itu musyrik, kafir, munafik, pendusta, pendosa, golongan syaithan, sebab ciri-ciri dari setiap orang itu ada dengan jelas dituturkan Allah didalam al Quran.Secara tersirat Al Quran adalah ayat-ayat Allah yang berupa alam semesta, dan secara tersurat adalah Al Mushaf yang kita kenal sebagai kitab suci yang sering dibaca oleh ummat Islam. Al Quran yang tersirat maupun yang tersurat adalah berbicara mengenai ketauhidan dalam hukum (Allah)4:60 Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.4:61 Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.5:48 Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka berhukumlah (fahkum) menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan (syariah) dan jalan yang terang (manhaj). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
\n\nHukum adalah suatu ilmu yang tinggi dari sekalian ilmu Allah yang suka disebut ilmu Hikmah. Hukum diturunkan untuk menjaga tatanan sosial bagi ciptaan Allah yang melakonkan fungsinya masing-masig berdasarkan system yang Allah ciptakan,. Pada alam hukum adalah merupakan pemelihara dari tatatan alam sehingga dengan hukum alam tetap pada fitrahnya yaitu mizan, rahman, tidak tafawuts/kacau, beraktifitas, sholat, thawaf mengelilingi Arsy, tibaqon/berstruktur, memiliki thoriq-thoriq atau garis edar, bergerak berdasarkan hisab/perhitungan matrix dan fisika. Oleh karena itu tidak ada manusia yang diberikan mukjizat-mukjizat atau miracle sebab hkum itu adalah sesuatu yang fitrah, taat azaz, tidak pernah berubah. Adapun cerita mukjizat para Nabi adalah ceritera mutasyabihat, alegoris atau bahasa perumpamaan. Tidak ada Nabi yang bisa membelah laut dengan sebuah tongkat, tetapi semua Nabi bisa membelah laut dengan asho (petunjuk yang sering diterjemahkan leterlijk tongkat) yaitu membuat furqon komunitas manusia (yang diamsalkan sebagai laut) sehingga terbelah dan jelas bagi Allah siapa-siapa yang iman kepada visi dan missi nabi dan siapa yang mengkafirinya, siapa yang mau mengikat janji (shollu) kepada rasul dan siapa yang menolak untuk hidup dalam komunitas yang aslama.\n\nDiinul Islam adalah tatanan yang berlaku bagi manusia yang bersifat konsisten, tak pernah berubah, disiplin, fitrah. Diinul Islam sangat berlainan dengan istilah populer yang kita kenal sebagai ’agama Islam’. Agama adalah tatanan ritual yang tidak berkaitan dengan system hidup dan berkehidupan, agama menjanjikan sorga tanpa harus/not mandatorily menegakkan hukum Allah. Akan tetapi dalam pengertian diinul Islam, Allah menciptakan segala makhlukNya berdasarkan diin itu, dari awalnya hingga pada kematian/kehancurannya. Allah sebagai Robbul ‘Alamin artinya Allah itu menetapkan aturan bagi seluruh alam ciptaanNya. Karena itu antara Allah dan alam adalah merupakan suatu kepastian yang tak terpisahkan. Tiap unsur alam atau ciptaan Allah, memiliki keterbatasan jangka waktu hidup, tetapi secara makro kosmos alam akan tetap aeksis. Bumi, planet lain bahkan satu tata surya boleh jadi akan hancur, tetapi disamping kehancurannya Allah juga menciptakan bumi, planet ataupun tata surya baru. Semua kejadian alam, diciptakan dan dihancurkannya berjalan dalam suatu system yang telah Allah ciptakan. Ilmu Allah seperti ini menantang anggapan bahwa Qiyamah itu adalah kehancuran semesta alam.",1]
);
//-->
Hukum adalah suatu ilmu yang tinggi dari sekalian ilmu Allah yang suka disebut ilmu Hikmah. Hukum diturunkan untuk menjaga tatanan sosial bagi ciptaan Allah yang melakonkan fungsinya masing-masig berdasarkan system yang Allah ciptakan,. Pada alam hukum adalah merupakan pemelihara dari tatatan alam sehingga dengan hukum alam tetap pada fitrahnya yaitu mizan, rahman, tidak tafawuts/kacau, beraktifitas, sholat, thawaf mengelilingi Arsy, tibaqon/berstruktur, memiliki thoriq-thoriq atau garis edar, bergerak berdasarkan hisab/perhitungan matrix dan fisika. Oleh karena itu tidak ada manusia yang diberikan mukjizat-mukjizat atau miracle sebab hkum itu adalah sesuatu yang fitrah, taat azaz, tidak pernah berubah. Adapun cerita mukjizat para Nabi adalah ceritera mutasyabihat, alegoris atau bahasa perumpamaan. Tidak ada Nabi yang bisa membelah laut dengan sebuah tongkat, tetapi semua Nabi bisa membelah laut dengan asho (petunjuk yang sering diterjemahkan leterlijk tongkat) yaitu membuat furqon komunitas manusia (yang diamsalkan sebagai laut) sehingga terbelah dan jelas bagi Allah siapa-siapa yang iman kepada visi dan missi nabi dan siapa yang mengkafirinya, siapa yang mau mengikat janji (shollu) kepada rasul dan siapa yang menolak untuk hidup dalam komunitas yang aslama.Diinul Islam adalah tatanan yang berlaku bagi manusia yang bersifat konsisten, tak pernah berubah, disiplin, fitrah. Diinul Islam sangat berlainan dengan istilah populer yang kita kenal sebagai ’agama Islam’. Agama adalah tatanan ritual yang tidak berkaitan dengan system hidup dan berkehidupan, agama menjanjikan sorga tanpa harus/not mandatorily menegakkan hukum Allah. Akan tetapi dalam pengertian diinul Islam, Allah menciptakan segala makhlukNya berdasarkan diin itu, dari awalnya hingga pada kematian/kehancurannya. Allah sebagai Robbul ‘Alamin artinya Allah itu menetapkan aturan bagi seluruh alam ciptaanNya. Karena itu antara Allah dan alam adalah merupakan suatu kepastian yang tak terpisahkan. Tiap unsur alam atau ciptaan Allah, memiliki keterbatasan jangka waktu hidup, tetapi secara makro kosmos alam akan tetap aeksis. Bumi, planet lain bahkan satu tata surya boleh jadi akan hancur, tetapi disamping kehancurannya Allah juga menciptakan bumi, planet ataupun tata surya baru. Semua kejadian alam, diciptakan dan dihancurkannya berjalan dalam suatu system yang telah Allah ciptakan. Ilmu Allah seperti ini menantang anggapan bahwa Qiyamah itu adalah kehancuran semesta alam.
\n\nKematian atas manusia, komunitas, kegiatan dakwah, ajaran-ajaran, bangsa, kekuasaan, negara apakah mereka itu sedang mengikuti diin yang haq maupun bathil pasti akan terjadi. Hanya saja ada satu hal yang dinyatakan Allah sebagai satu-satunya perbuatan Allah yang tidak diketahui manusia adalah saah, manusia dan semua ciptaanNya akan mati tetapi kapan datangnya kematian itu hanya Allah saja yang tahu..\n\n7:34 Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.\n\n7:187 Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".\n\nKembali kepada topik yang kita tampilkan pertama kali diatas, maka kepada Allah kita tidak boleh bersdzon-dzon baik khusnu dzon apalagi suudzon. Allah melakukan segala sesuatu berdasarkan ilmuNya, sehingga perilaku Allah itu bisa difahami, bisa dicerna dengan catatan kita sebagai manusia yang diberikan kesempurnaan akal fikir, mau mengoptimalkan segala daya fikir kita untuk mempelajari ilmu kauniyah (alam) dan kauliyah (wahyu).\n\nDengan memberikan pilihan kepada manusia apakah mau mengambil jalan lurus (shirothol mustaqim) yaitu jalan yang pernah ditempuh oleh para Nabi, yaitu perjalanan untuk menuju kepada kesempurnaan ibadah dengan memperjuangkan diberlakukannya hukum Allah bagi tata cara hidup dan kehidupan manusia dari kondisi dlolan hingga tegaknya, maka Allah memberikan deskripsi dan definisi yang tegas dan jelas siapakah diantara manusia itu yang mu’min dan musyrik, yang muslim dan kafir, dimana kriterianya bukan masalah Muslim dan non Muslim dan percaya dan tidak percaya adanya Allah, tetapi mau tunduk atau tidak hanya kepada hukum Allah saja.",1]
);
//-->
Kematian atas manusia, komunitas, kegiatan dakwah, ajaran-ajaran, bangsa, kekuasaan, negara apakah mereka itu sedang mengikuti diin yang haq maupun bathil pasti akan terjadi. Hanya saja ada satu hal yang dinyatakan Allah sebagai satu-satunya perbuatan Allah yang tidak diketahui manusia adalah saah, manusia dan semua ciptaanNya akan mati tetapi kapan datangnya kematian itu hanya Allah saja yang tahu..7:34 Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.7:187 Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".Kembali kepada topik yang kita tampilkan pertama kali diatas, maka kepada Allah kita tidak boleh bersdzon-dzon baik khusnu dzon apalagi suudzon. Allah melakukan segala sesuatu berdasarkan ilmuNya, sehingga perilaku Allah itu bisa difahami, bisa dicerna dengan catatan kita sebagai manusia yang diberikan kesempurnaan akal fikir, mau mengoptimalkan segala daya fikir kita untuk mempelajari ilmu kauniyah (alam) dan kauliyah (wahyu).Dengan memberikan pilihan kepada manusia apakah mau mengambil jalan lurus (shirothol mustaqim) yaitu jalan yang pernah ditempuh oleh para Nabi, yaitu perjalanan untuk menuju kepada kesempurnaan ibadah dengan memperjuangkan diberlakukannya hukum Allah bagi tata cara hidup dan kehidupan manusia dari kondisi dlolan hingga tegaknya, maka Allah memberikan deskripsi dan definisi yang tegas dan jelas siapakah diantara manusia itu yang mu’min dan musyrik, yang muslim dan kafir, dimana kriterianya bukan masalah Muslim dan non Muslim dan percaya dan tidak percaya adanya Allah, tetapi mau tunduk atau tidak hanya kepada hukum Allah saja.
\n\nAllah Maha Tahu artinya Allah melakukan segala sesuatu berdasarkan diinNya, berdasarkan hukum, berdasarkan proses, berdasarkan ilmu yang tetap, konsisten, fitrah. Oleh karena itu meyakini adanya mukjizat-mukjizat Allah yang diberikan kepada para Nabi adalah suatu kepercayaan yang keliru yang menyesatkan bagi fakta yang benar tentang visi dan missi yang diamanatkan kepada setiap Nabi.\n\nNamun sayang sekali manusia enggan untuk kembali kepada diin Allah, kembali kepada fitrahnya. \n\n\nAlhamdulillah.\n\n\n\n\n \n\n \n __._,_.___\n \n \n \n \n Messages in this topic (1)\n \n \n \n Reply (via web post)\n \n \n Start a new topic \n \n \n \n ",1]
);
//-->
Allah Maha Tahu artinya Allah melakukan segala sesuatu berdasarkan diinNya, berdasarkan hukum, berdasarkan proses, berdasarkan ilmu yang tetap, konsisten, fitrah. Oleh karena itu meyakini adanya mukjizat-mukjizat Allah yang diberikan kepada para Nabi adalah suatu kepercayaan yang keliru yang menyesatkan bagi fakta yang benar tentang visi dan missi yang diamanatkan kepada setiap Nabi.Namun sayang sekali manusia enggan untuk kembali kepada diin Allah, kembali kepada fitrahnya.
Alhamdulillah.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home